KERIPIK SINGKONG RASA GADUNG
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia menjadi salah satu faktor pendorong pembangunan ekonomi nasional. UMKM menarik perhatian dari berbagai kalangan baik pemerintah ataupun masyarakat umum, hal ini tidak terlepas dari peran UMKM dalam penyerapan tenaga kerja serta mengambil peran dalam ketahanan pangan di Indonesia.
Dusun Gemampang merupakan salah satu dusun yang berada di Desa Sirahan, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang dimana di dusun ini mempunyai beberapa UMKM salah satunya yaitu Usaha Keripik Singkong Rasa Gadung yang didirikan oleh Bapak Suparmat. Usaha ini telah didirikan sejak tahun 1987 yang berarti telah berusia 35 tahun.
Keripik singkong yang diproduksi oleh Pak Suparmat ini dijual dengan harga RP 70.000 per 1 ball yang berisi 2.5 kilogram keripik singkong. Selain dijual perball, keripik singkong ini juga dijual perkiloan dan dapat pula disesuaikan dengan permintaan pembeli. Untuk proses pemasaran dilakukan dengan menyetor ke toko-toko yang ada di Magelang dan menerima pemesanan baik untuk skala kecil atau besar.
Keripik singkong rasa gadung berbeda dengan keripik singkong biasa. Perbedaan keduanya terletak pada proses pembuatan dan hasil keripik. Keripik singkong rasa gadung merupakan salah satu hasil olahan yang berbahan dasar umbi singkong dan dibuat menyerupai rasa umbi gadung. Rasa yang dominan muncul pada keripik singkong biasa adalah rasa original dari umbi singkong dengan tampilan produk yang putih agak krem. Sedangkan rasa umbi singkong pada keripik singkong rasa gadung tidak terasa jelas, namun lebih menyerupai rasa kripik gadung dan tampilan produk lebih putih daripada keripik singkong biasa.
Proses pembuatan keripik singkong rasa gadung ini mulai dari pemilihan singkong dengan kualitas tertentu, pengupasan singkong lalu perajangan dengan ketebalan 2-3 mm, perebusan singkong, pengeringan singkong, pemberian bumbu, kemudian dikeringkan kembali baru bisa untuk digoreng. Proses pengeringan harus benar benar kering, jika tidak maka keripik akan busuk dan tidak bisa digoreng.
Setiap UMKM pasti memiliki kendala selama melakukan produksi usahanya. Termasuk usaha yang dialami oleh Bapak Suparmat dimana beliau mengatakan bahwa kendala yang dihadapi ada pada sulitnya mencari bahan baku utama yaitu singkong dikarenakan tidak sembarang singkong yang dapat digunakan. Untuk pembelian singkong bisanya didapatkan di daerah Borobudur. Namun seiring berjalannya waktu singkong dengan kualitas tertentu tersebut sudah jarang dijual.
Oleh : KKN UNY 2022-26196